MOBIL LISTRIK TANPA SOPIR

Tidak ada yang mengira, Uni Emirat Arab (UEA) yang hanya dikenal sebagai negara kaya minyak, kini juga gencar mengembangkan teknologi otomotif. Belum lama ini mereka meluncurkan mobil unik yang dinamakan podcar. Uji coba pun sukses dilakukan di Masdar City, sebuah kota kecil di Abu Dhabi, ibu kota negara. Apa saja kelebihan podcar?

Sebenarnya pemerintah setempat justru sedang membuat proyek percontohan (pilot project), berupa pembangunan kota kecil yang bebas dari bahan bakar fosil seperti bensin dan solar.







Maka dipilihlah Masdar sebagai lokasinya. Para perencana struktur kota ini telah mengungkapkan ke publik tentang rencana mereka untuk menggunakan cara baru dalam bidang transportasi, yaitu taksi listrik, sehingga tidak membutuhkan pasokan BBM yang menjadi komoditas ekspor andalan negara tersebut.

Hebatnya lagi, alat transportasi ini pada akhirnya bisa dioperasikan tanpa sopir atau pengemudi. Sebab, semuanya telah digerakkan secara otomatis dengan tenaga listrik. Mobil unik itulah yang kemudian dinamakan podcar.

Dalam uji cobanya, podcar yang difungsikan sebagai taksi dapat berjalan di atas sebuah jalur (mirip rel kereta api). Ia akan berhenti di tempat-tempat tertentu, di mana calon penumpang sudah siap menunggu.

Kalau mau menggunakan taksi unik ini, calon penumpang mesti memilik kartu identitas. Jadi, mereka harus mendaftar dulu ke otoritas yang berwenang (semacam DLLAJ).

Dalam kartu identitas ini tertera nama lengkap, juga nama panggilan pelanggan. Jika ingin memanfaatkan podcars, pelanggan cukup menggesekkan kartu identitas ke pintu mobil.

Begitu taksi terbuka, sebuah suara otomatis akan memanggil nama akrab pelanggannya. Setelah penumpang naik, podcar segera meluncur ke tempat tujuan, atau setidaknya ke tempat pemberhentian yang terdekat dengan tujuan penumpang.

Uji coba yang dilakukan bulan lalu ini diharapkan bisa ditingkatkan dengan operasionalisasi secara massal dan resmi, diperkirakan tahun ini juga.

Berbeda dari MRT Diharapkan Masdar City menjadi kota yang benar-benar terbebas dari mobil konvensional. Artinya, tak ada lagi mobil berbahan bakar bensin dan solar di kota futuristik tersebut.

Podcar pada hakikatnya merupakan personal rapid transit (PRT). Moda inilah yang bakal menggantikan peran mass rapid transit (MRT).

Berbeda dari MRT yang jumlah penumpangnya hampir sama dengan jumlah penumpang kereta, maka PRT hanya memiliki maksimal 10 tempat duduk. Kecepatannya relatif lambat, yaitu 7 meter / detik, atau 25,2 km / jam.

Podcar lebih diperuntukkan sebagai transportasi umum untuk melayani rute dari satu gedung ke gedung lainnya di Masdar City. Jarak terjauh hanya 2,5 km. Dengan sistem ini, tentu pembangunan infrastuktur tidak serumit MRT. Sebab PRT hanya memungkinkan untuk singgah ke beberapa gedung saja.

Sebenarnya gagasan untuk mengembangkan podcars sudah muncul di mana-mana. Amerika Serikat pun mulai merintisnya, meskipun belum secepat UEA yang sudah melakukan uji coba dalam skala cukup luas.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun berencana melakukan hal yang sama di tahun 2010. Bentuknya memang bukan PRT, melainkan MRT sebagai moda transportasi massal pengganti bus, angkota, dan bajaj. MRT bakal bersanding dengan busway yang lebih dahulu dioperasikan, serta kereta rel diesel (KRD) yang beroperasi di wilayah Jabodetabek.
Kendali Komputer Baik podcar/PRT maupun MRT dioperasikan lewat kendali komputer. Ia berjalan di rel khusus (mirip monorail atau subway). Proyek podcar di AS dijalankan oleh Connect Ithaca, grup perencana dan pembangunan yang diberi tugas mendesain sebuah kota untuk manusia; bukan kota untuk kendaraan.

”Podcar merupakan gabungan antara privasi dan otonomi era automobile, dengan aspek transportasi publik yang amat ramah lingkungan. Ini (podcar) adalah sebuah ciptaan yang sempurna,” kata Presiden Connect Ithaca, Jacob Roberts.

Krisis energi fosil, kata dia, diyakini bisa mempercepat podcar sebagai idola baru dalam transportasi pribadi maupun massal. Podcar yang dikendarakan secara otomatis ini diharapkan mampu mengurai kemacetan, karena alat transportasi ini bebas dari lampu lintas.

”Cara kerja podcar sebenarnya hampir sama dengan eskalator. Hanya saja, eskalator berjalan secara miring, baik menuju ke atas maupun ke bawah. Sedangkan podcar berjalan secara horisontal (mendatar),” tutur Roberts.

Rencananya, pembangunan seluruh infrastruktur pordcar di beberapa negara bagian AS akan dimulai selambatnya tahun 2010. Jadi, masih kalah cepat dari rencana UEA.

Saat ini, podcar sudah mulai diujicoba sebagai kendaraan wisata. Kapasitas duduknya baru sekitar 10 penumpang. Sejumlah warga Ithaca yang mencobanya terlihat gembira bisa menaiki inovasi terbaru di bidang transportasi ini.

Tahun depan, Bandara Heathrow di London juga bakal mencoba sistem podcar ini. Beberapa perusahaan di Swedia, Polandia, dan Korea pun siap mengoperasikan podcar, meski masih dalam taraf uji coba.

Bisa disimpulkan, podcar bakal menjadi tren mobil pribadi dan angkutan umum di masa datang, terutama untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di dunia, sekaligus mengurangi polusi udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor berbahan bakar bensin/solar.

Keuntungan lainnya, operasionalisasi podcar bisa mengatasi maraknya kecelakaan lalu lintas akibat human error (kesalahan manusia), seperti mengemudi dalam keadaan mengantuk, sopir yang ugal-ugalan, atau kendaraan dalam keadaan tak layak jalan.

Semua masalah itu bisa teratasi jika menggunakan podcar, karena tak lagi diperlukan pengemudi. Semua sudah disetel dan dikontrol komputer. Kapankah Indonesia bisa menerapkannnya? (Amanah-32)

ECU (ELEKTRINIK CONTROL UNIT)




Dalam automotif, ECU adalah sebuah singkatan untuk Electronic Control Unit atau Unit kontrol elektronik yang berfungsi untuk melakukan optimasi kerjanya mesin kendaraan, kadang-kadang disebut juga sebagai Unit kontrol mesin.




Dalam suatu mobil dapat terdapat ditemukan beberapa ECU:













1. Kontrol injeksi bahan bakar yang berfungsi untuk mengendalikan penggunaan bahan
bakar
yang diinjeksikan serta besarnya udara kedalam ruang bakar sehingga penggunaan bahan
bakar kendaraan paling efisien,
2. Kontrol waktu pengapian yang berfungsi mengendalikan waktu/timing pengapian yang
disesuaikan dengan kecepatan dan medan yang dilalui.
3. Kontrol waktu katup yang berfungsi mengatur waktu /timing yang paling tepat untuk
membuka dan menutup katup pemasukan dan pembuangan

EFI ( Elektronik Fuel Injektion)

EFI adalah sebuah sistem yang mengatur suplai bahan bakar ke dalam silinder dengan cara di injeksikan ( ditekan). Dengan menggunakan sistem ini di yakini bisa menghemat bahan bakar dan memperkecil emisi dari gas buang pada motor bensin.
Pada dasarnya EFI dikelompokan dengan 2 type :






  1. EFI type D atau sering dikatakan D Jetronik yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetronic berarti penginjeksian(injection). Pada sistem D EFI
  2. EFI type L Pada sistem L EFI, air flow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold. Air flow meter mengukur jumlah udara dengan
    sangat akurat. Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara
Sistem-sistem yang ada pada EFI
Secara garis besar terdapat tiga sistem yang ada padaEFI yaitu : sistem bahan bakar, sistem i nduksi udara, dan sistem kontrol elektronik.
  1. Sistem bahan bakar (Fuel System) digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke ruang bakar. Sistem ini terdiri atas : tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor, dan cold start injector.
  2. Sistem induksi udara (Air Induction System) menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. Sistem ini terdiri atas : air cleaner, air flow meter, throttle body, dan air valve.
  3. Sistem kontrol elektronik (Electronic Control System) terdiri atas beberapa sensor seperti : air flow meter, water temperatur sensor, throttle position sensor, air temperatur sensor, dan oxygen sensor. Pada sistem ini terdapat ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur lamanya kerja injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponen lain seperti : main relay yang mensuplai tegangan ke ECU, start injector time switch yang mengatur kerja cold start injector selama mesin dingin, circuit opening relay yang mengatur kerja pompa bahan bakar dan resistor yang menstabilkan kerja injektor.
BERSAMBUNG

CARA KERJA i- VTEC


Untuk mengenal i-VTEC lebih dalam, harus dipahami cara kerja VTEC. Teknologi ini dilahirkan Honda untuk memperoleh mesin yang mampu bekerja sip pada putaran bawah (rendah) dan oke pada putaran atas (tinggi). Dengan cara ini karakter mesin konvensional yang “kaku” bisa diatasi.

Sebelum generasi VTEC diciptakan Honda, sebuah mesin hanya bagus pada kondisi tertentu. Misalnya, mesin sangat responsif pada putaran tinggi, namun pada putaran putaran rendah, dipastikan payah. Saat diajak jalan santai, mesin “mbrebet”.

Komponen yang sangat menentukan karaktetristik mesin adalah katup. Utamanya pada mesin 4-tak (langkah) dengan piston bergerak bolak-balik. Rangkaian kerja dari keempat langkah itu adalah, isap, kompresi, usaha dan buang. Untuk mengatur siklus kerja tersebut, mesin harus dilengkapi dengan komponen yang disebut klep atau katup. Pada setiap silinder digunakan dua klep dengan tugas berbeda, yaitu klep isap dan buang.

Klep isap, bertugas mengatur masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder atau ruang bakar. Sedangkan klep buang, mengatur aliran sisa pembakaran keluar dari mesin atau ke knalpot. Cara klep mengatur aliran tersebut adalah dengan bergerak atau naik dari dudukannya.

Saat naik atau terangkat, terbentuk celah yang digunakan campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam silinder atau ruang bakar. Campuran tersebut masuk karena diisap oleh komponen bernama piston. Sedangkan untuk katup buang, celah tersebut digunakan oleh gas buang ke luar dari silinder atau menuju ke ruang bebas karena didorong oleh piston.

Waktu buka katup harus diatur sesuai dengan kondisi kerja mesin. Pastinya, katup isap mulai membuka saat mesin akan melakukan langkah isap. Begitu juga dengan langkah buang. Katup akan menutup menjelang akhir dari masing-masing langkah kerja. Lama katup membuka dan ketinggian terangkat dari dudukannya, sangat menentukan efisiensi dan performa mesin.

Pengerak Katup
Untuk mengaktifkan katup yang bergerak maju mundur, digunakan mekanisme yang disebut “kem” (cam). Nama lain dari komponen ini adalah “nok” atau bubungan. Bentuknya, bila dilihat dari sisi penampang, bulat dengan bagian tertentu menonjol, mencuat atau membentuk cuping. Bagian yang mencuat inilah sangat penting. Bentuk atau profilnya sangat menentukan tinggi angkat katup dan lamanya membuka katup. Di samping itu, profil kem juga menimbulkan efek fisika saat campuran udara dan bakar mengalir ke dalam mesin. Misalnya karena tiba-tiba kem mengangkat katup, maka campuran udara dah bakar yang mengalir ke dalam ruang bakar menimbulkan efek pusaran.

Kendati kem yang menentukan gerakan katup, namun kedua komponen tersebut tidak bisa berhubungan secara langsung. Masih ada mekanisme lain yang digunakan. Saat ini yang paling banyak adalah pelatuk katup yang disebut juga “rocker arm” dan mangkok (bucket). Khusus untuk mesin VTEC kebanyakan menggunakan mekanisme pelatuk. Hanya pada sepeda motor, Honda memasangkan VTEC dengan sistem bucket tappet.

Pelatuklah yang disodok oleh kem. Setelah itu baru diteruskan ke katup. Semua kem yang digunakan untuk menggerakkan katup berada dalam satu unit dan barisan yang disebut “camshaft”, nokken as atau poros bubungan. Pada masa kini, setiap mesin bisa saja menggunakan dua poros kem yang disebut DOHC (double overhead camshaft) dan satu saja, SOHC (single overhead camshaft).

Dasar VTEC adalah mesin yang menggunakan tiga kem dan tiga pelatuk katup untuk setiap silindern. Dua kem bagian luar digunakan pada putaran rendah. Begitu juga pelatuk, bagian tengah digunakan bekerja untuk putaran tinggi.

Saat bekerja pada putaran rendah, mesin VTEC menggunakan kem dengan angkatan kecil. Ketika mesin bekerja antara 4.000 – 6.000 rpm (tergantung model), kontrol elektronik mengaktifkan sistem hidraulik VTEC. Kem tengah bekerja dengan mendorong pelatuk tengah yang menyatu dengan dua pelatuk lainnya. Karena cuping kem tengah lebih tinggi dan sudutnya juga besar, katup dibuka lebih awal da menutup lebih lama. Di samping itu, dengan cuping yang tinggi, dorongannya terhadap pelatuk katup dan seterusnya katup, juga lebih besar. Hasilnya, jumlah campuran udara dan bensin yang sampai ke ruang bakar lebih banyak. Hasilnya, tenaga yang dihasil besar dan akan mendorong piston bergerak lebih cepat pula.

Mekanis dasar VTEC lain yang tidak kalah penting keberadaan dan fungsinya adalah pin yang digerakkan secara hidraulik. Pin ini berada di dalam pelatuk. Ketika didorong, pin menyebabkan pelatuk katup bekerja dengan gerakan yang sama. Bila pin bebas, pelatuk bergerak sendiri-sendiri.


CARA KERJA
Ketika mobil melaju pada putaran mesin tinggi, komputer mesin mengaktifkan solenoid untuk VTEC. Selanjutnya, oli mesin yang bertekanan tinggi mengalir ke sistem hidraulik pin pada pelatuk katup isap. Akibat dari pergeseran pin tersebut, ketiga pelatuk bekerja sebagai satu unit. Pada saat ini, pelatuk digerakkan oleh kem dengan cuping tinggi. Hasilnya mesin bekerja untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar pada putaran tinggi.

Ketika putaran mesin turun di bawah batas kerja VTEC, solenoid menutup aliran hidraulik atau oli yang menuju ke pin. Karena tidak ada tekanan, pin kembali ke posisi bebas semula. Pelatuk kembali bekerja secara sendiri-sendiri.

Untuk mengatur kerja VTEC, digunakan parameter, yaitu suhu mesin, tekanan oli dan kecepatan kendaraan. Dengan cara seperti itu, saat mobil diam namun gas digeber, VTEC tidak bekerja.
Sistem juga dilengkapi dengan pemantau. Fungsinya, bila terjadi gangguan, Engine Control Module (ECM) membuat kode dan menghidupkan lampu “check engine”.

Karena menggunakan oli, kerja VTEC bisa terganggu karena oli mesin kurang, kotor atau tekanan oli rendah karena adanya kebocoran pada sistem, misalnya O-ring yang rusak

Tahapan kerja VTEC

Mekanisme utama VTEC: pin pelatuk dan kem untuk putaran rendah dan tinggi

Sistem hidraulis dan kontrol VTEC

Posisi pin pengatur kerja i-VTEC saat putaran rendah. Satu katup tidak aktif

Kalau VTEC bekerja secara bertahap pada putaran mesin yang telah ditentukan. Untuk i-VTEC, pengaturan “timing” dan tinggi angkat katup berubah secara terus menerus atau mengarah ke perubahan progresif. Jadi, bila putaran mesin berubah, waktu buka dan tutup katup isap dan buang juga berganti.

Kondisi kerja seperti itulah yang membuat mesin bekerja lebih efisien. Mampu menghasilkan tenaga dan torsi dalam rentang lebih lebar.

Untuk i-VTEC, saat mobil melaju pada kecepatan lebih cepat, tinggi angkat katup juga semakin besar. Waktu buka lebih cepat dan menutup lebih lambat. Sebaliknya, bila mobil berjalan lambat, tinggi angkat katup mengecil. Waktu membukanya lebih lambat dan waktu menutup lebih cepat.

Malah pada putaran rendah, salah satu pelatuk katup di-non aktifkan. Dengan cara ini, jumlah bahan bakar yang dipasok ke ruang bakar bisa di kurangi atau menggunakan campuran kurus. Hasilnya, selain menurunkan emisi gas buang, juga mengirit konsumsi bahan bakar. Jadi, cara kerjanya beda-beda tipis dengan abangnya Si- VTEC!

Sangat menguntungkan, namun mekanisme mesin jadi tambah rumit!

i-VTEC makin banyak diaplikasi Honda pada mobil produk terakhir

Cara kerja i-VTEC: tinggi angkat katup bervariasai sesuai dengan putaran mesin

Posisi pin pada pelatuk katup saat mesin bekerja pada putaran tinggi

MENGGUNAKAN AVO METER

AVO meter adalah alat ukur yang digunakan pada elektronika. AVO kepanjangannya adalah Ampere , Volet, Ohm. karena satu alat bisa digunakan untuk mengukur / memerika lebih dari satu satuan ukur maka banyak orang yang menyebutnya dengan MULTIMERER
Namun seiring perkembangan ,Otomotif sekarang banyak dilengkapi dengan komponen komponen yang menggunakan / memanfaatkan komponen elektronika. sehingga AVO meter menjadi bagian dari alat ukur yang harus dikuasai mekanik Otomotif.
Untuk membantu pemahaman tentang cara penggunaan AVO meter,para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi salah pakai dan akan merusak AVO meter tersebut.

Berdasarkan prinsip kerjanya ada dua jenis AVO meter yaitu:
1. AVO meter Digital
2. AVO meter Analog/Moving coil

Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya,tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya,misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan Probe/kabel penyidik warna merah dan hitam.

Pada AVO meter Digital hasil Pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka (Digit) sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk menunjukan skala,sehingga untuk memperoleh hasil ukur,harus dibaca berdasarkan Range atau divinisi,AVO meter analog lebih umum digunakan karena harganya lebih murah dari pada AVO meter Digital,namun ada juga mereka yang memilih AVO meter analog karena kegemaran belaka.

MENGGUNAKAN AVO METER ANALOG

Cara mengukur tegangan DC
  • Letakan selektor switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan DC
  • Pilih batas ukur (2.5,10,50,250,1000)dimana harus dipilih batas yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 12v maka batas ukur yang harus dipilih adalah 50.
  • Tidak boleh memilih batas ukur yang lebih kecil,karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving Coil.
  • Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan,kabel merah disambungkan pada bagian positif dan kabel hitam disambungkan pada bagian negative,cara pemasangan seperti itu disebut hubungan paralel,Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik,maka jarum meter akan bergerak kekiri.
  • Baca papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.
Cara mengukur tegangan AC
  • Letakan selektor switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC
  • Pilih batas ukur (10,50,250,1000) batas ukur yang dipilih harus yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 220v maka batas ukur yang harus dipilih adalah 250,tidak boleh memilih batas yang lebih kecil karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan akan merusak moving Coil.
  • Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara paralel,untuk tegangan AC kabel merah dan hitam dapat bebas disambungkan pada sumber tegangan karena tegangan AC tidak mempunyai Polaritas (+/-).
  • Baca papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.

Cara mengukur arus DC

Cara mengukur arus agak berbeda dengan mengukur tegangan,dimana rangkaian untuk mengukur arus dipasang dengan cara serie dengan beban,beban dapat berupa resistor,lampu atau lainnya.

  • Atur selektor switch (saklar pemilih) pada posis Arus DC
  • Atur posisi selektor pada batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan diukur,batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak AVO meter,pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
  • Hubungkan kabel secara serie dengan beban,beban dapat di serie pada kabel negative atau pada kabel positive,Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik,maka jarum meter akan bergerak ke kiri.
  • Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC sesuai posisi jarum.


Cara mengukur Resistansi

Gunanya mengukur resisitansi adalah untuk mengetahui kondisi suatu komponen dalam keadaan rusak atau baik,serta untuk menentukan berapakah nilai resistansinya,Misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna coklat,hitam,merah dan toleransinya adalah emas,Artinya resistor tersebut mempunyai nilai 1000 ohm dengan toleransi 5%,maksudnya resistor tersebut masih dikatakan baik bila setelah diukur nilainya masih diantara kurang atau lebih 5% dari 1000,atau antara 950 sampai 1050 ohm.
  • Atur selektor switch pada posisi ohm
  • pilih batas ukur (range) apakah: x1,x10,x100,atau x1K (sesuaikan dengan nilai resistor)
  • Terlebih dahulu hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak kearah kanan dan dapat diatur supaya menunjukan pada skala maksimum dengan memutar tombol Zero adjust,maksudnya agar pembacaan meter dapat/sesuai dengan skala dan range yang dipakai.
  • mulailah mengukur resistor dengan menghubungkan kabel penyidik pada kedua kaki resistor secara paralel,dengan mengabaikan warna kabel....
  • Baca papan skala sesuai dimana jarum meter berhenti,dan kalikan pembacaan dengan batas ukur,Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10 dan batas ukur menggunakan x100 maka nilai resistor tersebut adalah 1000 ohm

TIP MENYETEL UDARA KARBURATOR SUPRA X 125

IDLE DROP PROCEDURE (PROSEDUR PENURUNAN PUTARAN STASIONER)
Sebagai catatan bahwa:
  • Air screw telah disetel awal di pabrik dan tidak diperlukan penyetelan kecuali apabila karburator dibongkar atau air screw diganti.
  • Lakukan penyetelan dalam kondisi mesin sudah panas.
  • Jalankan sepedamotor selama 10 menit atau secukupnya kemudian lakukan penyetelan.
  • Gunakan tachometer dengan satuan skala 50 min-1 (rpm) atau lebih kecil yang dapat memperlihatkan dengan akurat perubahan sebesar 50 min-1 (rpm).
Berikut ini adalah tips panduan penyetelannya;
  • Putar air screw (sekrup udara) searah jarum jam, sampai duduk dengan ringan. Kemudian putar kembali sesuai spesi?kasi.
PERHATIAN:
Jika air screw dikencangkan dengan keras terhadap dudukannya, dapat menyebabkan kerusakan pada dudukan air screw.
Ini adalah penyetelan awal sebelum penyetelan akhir air screw.
PEMBUKAAN AWAL: 1-5/8 putaran keluar
  • Panaskan mesin sampai suhu operasi normal.
  • Matikan mesin dan hubungkan tachometer, sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
  • Lepaskan selang vacuum dari PAIR control valve, kemudian hubungkan dengan vacuum pump. Tutup lubang hampa udara (vacuum port) pada inlet pipe (manipol).
  • Terapkan nilai tekanan ke vakuman pada PAIR control valve vacuum hose lebih dari 66,7 kPa (500 mmHg)
  • Hidupkan mesin dan setel putaran stasioner dengan throttle stop screw (sekrup penahan skep).
PUTARAN STASIONER SEMENTARA: 1.400 ± 100 min-1 (rpm)
  • Putar air screw masuk atau keluar dengan pelan untuk mendapatkan putaran mesin tertinggi.
  • Dengan ringan buka putaran gas tangan 2 atau 3 kali, kemudian setel putaran stasioner dengan throttle stop screw.
  • Putar air screw keluar hingga putaran mesin menurun.
  • Putar kembali air screw searah jarum jam untuk mendapatkan pembukaan akhir dari posisi optimal di langkah 9.

PEMBUKAAN AKHIR: 1-5/8 putaran keluar.

  • Lepaskan tutup dari vacuum port. Kemudian lepaskan vacuum pump dan hubungkan selang vacuum PAIR control valve ke vacuum port.
  • Setel kembali putaran stasioner dengan throttle stop screw (sekrup penahan skep).
PUTARAN STASIONER: 1.400 ± 100 min-1 (rpm)
Langkah terakhir adalah pasang kembali penutup sebelah kiri main pipe dan selesai

ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN 2015/2016



PETUNJUK MENGERJAKAN :
1.       Kelas XI TKR A,B,D dan I mengerjakan soal no 1,2,3,5,6,7,dan 8
Kelas XI TKR lainnya mengerjakan soal No 1 s.d 8
2.       Jawaban dikumpulkan dalam 2 bentuk
a.       Di kerjakan dalam bentuk tulis tangan tanpa dilengkapi gambar (di kumpulkan paling  lambat H + 3 tanggal ulangan di bengkel praktek
b.      Di kerjakan dengan ketik komputer dengan dilengkapi gambar (di kumpulkan paling lambat H + 5 tanggal ulangan
3.        Jawaban dalam bentuk file dengan format
a.       Nama lengkap No absen Kelas Contoh: Lutfil Khakim 23 XI TKR D
b.      Email di kirim ke mr.lutfil@gmail.com
4.       Soal on line dapat di lihat pada alamat

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.       Apa fungsi dari starter?
2.       Ada berapa macam jenis starter? Sebutkan
3.    Perhatikan gambar di bawah ini

a.       Sebutkan nama komponen yang di tunjukan nomor 1 s.d 9 
b.     Terangkan fungsi komponen masing masing


 4. Perhatikan gambar di bawah ini
  a.       Terangkan cara kerja switch magnet pada saat “SS” on 
  b.    Tuliskan aliran arus listriknya





5. Perhatikan gambar di bawah ini










      

      a. Adalah pemeriksaan ?
      b. Di katakan baik apabila?
      c. Di katakan rusak apabila?

6. Perhatikan gambar di bawah ini









      
      a. Adalah pemeriksaan ?
      b. Di katakan baik apabila?
      c. Di katakan rusak apabila?

7. Perhatikan gambar di bawah ini








  
      a. Adalah pemeriksaan ?
      b. Di katakan baik apabila?
      c. Di katakan rusak apabila?

8. Perhatikan gambar di bawah ini










   
      a. Adalah pemeriksaan ?
      b. Di katakan baik apabila?
      c. Di katakan rusak apabila?